Pemanfaatan Jerami Menjadi Kompos Jerami



Tanah dinyatakan subur bila dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup dan seimbang serta mempunyai aerasi yang optimum. Tanah yang terus menerus ditanami tingkat kesuburan tanahnya akan semakin berkurang karena sebagian besar hara yang terdapat didalamnya akan diangkut keluar oleh tanaman. Hara yang ditambahkan dari pupuk melalui pemupukan merupakan suplai terbesar dari suatu sistem tanah. Unsur hara yang ada di dalam tanah sangat dibutuhkan tanaman untuk dapat hidup dan berkembang biak. Dengan bantuan energi dari sinar matahari, hara dari dalam tanah ditambah dengan karbon dioksida dari udara ini diubah menjadi senyawa komplek untuk membentuk batang, daun, dan bulir-bulir padi/beras. Padi/beras akan dipanen dan dibawa ke tempat lain, sedangkan jerami sisa-sisa panen umumnya dibakar.

Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah.

Dilihat dari segi recycle, tentu sangatlah jelas bahwa limbah jerami dapat didaur ulang kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat khususnya bagi penyediaan unsur hara tanah, dari segi reuse, penggunaan limbah jerami dapat dipergunakan secara terus menerus untuk dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanah, dilihat dari segi reduce, dengan menggunakan limbah jerami dapat mengurangi tingkat polusi, karena penggunaan limbah jerami dapat menimbulkan polutan apabila dibakar sehingga dapat menimbulkan polusi udara dan dapat berakibat pada pemanasan global yang akan berakibat buruk pada bumi kita.

Dengan mengolah kembali limbah jerami menjadi kompos, kita dapat menghemat pembelian pupuk organik. Jika kita membandingkan pupuk organik sebanyak 1 kg dengan harga Rp.2000-7500 , dengan pupuk kompos jerami 1 kg yang dapat dibuat sendiri dengan biaya operasional Rp 0, ,maka dapat menghemat biaya operasional lahan sebesar Rp. 2000-7500 per 5 meter persegi lahan.

Pembuatan pupuk jerami hanya mempergunakan teknologi fermentasi. Selama masa fermentasi akan terjadi proses pelapukan dan penguraian jerami menjadi kompos. Selama waktu fermentasi ini akan terjadi perubahan fisik dan kimiawi jerami. Proses pelapukan ini dapat diamati secara visual antara lain dengan peningkatan suhu, penurunan volume tumpukan jerami, dan perubahan warna.

Suhu tumpukan jerami akan meningkat dengan cepat sehari/dua hari setelah inkubasi. Suhu akan terus meningkat selama beberapa minggu dan suhunya dapat mencapai 65-70 oC. Pada saat suhu meningkat, mikroba akan dengan giat melakukan penguraian/dekomposisi jerami. Akibat penguraian jerami, volume tumpukan jerami akan menyusut. Penyusutan ini dapat mencapai 50% dari volume semula. Sejalan dengan itu wana jerami juga akan berubah menjadi coklat kehitam-hitaman. Kompos jerami yang sudah memiliki ciri-ciri demikian berarti sudah cukup matang dan siap diaplikasikan ke sawah. Kompos jerami diaplikasikan di tempat di mana jerami tersebut diambil.

Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/08/pemanfaatan-jerami-menjadi-kompos-jerami/comment-page-1/#comment-1388

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Limbah Tahu Cair Menjadi Biogas




Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menhasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.

Banyak pabrik tahu skala rumah tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan limbah cair. Ketidakinginan pemilik pabrik tahu untuk mengolah limbah cairnya disebabkan karena kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah, ditambah lagi menghasilkan nilai tambah. Padahal, limbah cair pabrik tahu memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang memiliki potensi untuk menghasilkan biogas melalui proses an-aerobik. Pada umumnya, biogas mengandung 50-80% metana, CO2, H2S dan sedikit air, yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak tanah atau LPG. Dengan mengkonversi limbah cair pabrik tahu menjadi biogas, pemilik pabrik tahu tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada proses pembuatan tahu.

Bahan baku yaitu dali limbah tahu cair menjadi Biogas

Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuat tahu kira-kira 15-20 l/kg bahan baku kedelai, sedangkan bahan pencemarnya kira-kira untuk TSS sebesar 30 kg/kg bahan baku kedelai, BOD 65 g/kg bahan baku kedelai dan COD 130 g/kg bahan baku kedelai (EMDI & BAPEDAL, 1994).

Pada industri tempe, sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses dan lantai. Karakter limbah cair yang dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi (kulit, selaput lendir dan bahan organik lain).

Industri pembuatan tahu dan tempe harus berhati-hati dalam program kebersihan pabrik dan pemeliharaan peralatan yang baik karena secara langsung hal tersebut dapat mengurangi kandungan bahan protein dan organik yang terbawa dalam limbah cair. Proses produksi

2. Penerapan Prinsip 3R pada Proses Pengolahan Limbah Tahu

· Reduce :

1. Pengolahan Limbah Secara Fisika

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.

2. Pengolahan Limbah Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

3. Pengolahan Limbah Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);

2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).

Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.

· Reuse :

Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen). Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan.

· Recycle :

Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan digunakan sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan pada gumpalan tahu yang terbentuk dilakukan seefisien mungkin untuk mencegah protein yang terbawa dalam air dadih.

3. Materi

Perombakan (degradasi) limbah cair organik akan menghasilkan gas metana, karbondioksida dan gas-gas lain serta air. Perombakan tersebut dapat berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Pada proses aerobik limbah cair kontak dengan udara, sebaliknya pada kondisi anaerobik limbah cair tidak kontak dengan udara luar.

Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah cair. Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3 (28,32 m3) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785 liter) butana atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak pada rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari.

Proses dekomposisi limbah cair menjadi biogas memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Proses dekomposisi melibatkan beberapa mikroorganisme baik bakteri maupun jamur, antara lain :

a. Bakteri selulolitik

Bakteri selulolitik bertugas mencerna selulosa menjadi gula. Produk akhir yang dihasilkan akan mengalami perbedaan tergantung dari proses yang digunakan. Pada proses aerob dekomposisi limbah cair akan menghasilkan karbondioksida, air dan panas, sedangkan pada proses anaerobik produk akhirnya berupa karbondioksida, etanol dan panas.

b. Bakteri pembentuk asam

Bakteri pembentuk asam bertugas membentuk asam-asam organik seperti asam-asam butirat, propionat, laktat, asetat dan alkohol dari subtansi-subtansi polimer kompleks seperti protein, lemak dan karbohidrat. Proses ini memerlukan suasana yang anaerob. Tahap perombakan ini adalah tahap pertama dalam pembentukan biogas atau sering disebut tahap asidogenik.

c. Bakteri pembentuk metana

Golongan bakteri ini aktif merombak asetat menjadi gas metana dan karbondioksida. Tahap ini disebut metanogenik yang membutuhkan suasana yang anaerob, pH tidak boleh terlalu asam karena dapat mematikan bakteri metanogenik.

4. Biaya:

* Biaya Langsung

- Biaya bahan baku : Kacang Kedelai, mikroorganisme atau bakteri pendukung proses pengolahan

* Biaya tidak Langsung : upah pekerja, perawatan peralatan.

5. Energi

Penggunaan limbah tahu cair sebagai bahan baku pembuatan biogas memanfaatkan bahan-bahan yang dapat diperbaharui seperti penggunaan bakteri atau mikroorganisme pada proses pengolahannya. Sehingga pada proses pengolahan tersebut dapat mengemat energi.

5. Produk Baru

Produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah tahu cair adalah biogas. Bio gas sangat bermanfaat bagi alat kebutuhan rumah tangga/kebutuhan sehari-hari, misalnya sebagai bahan bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah dengan proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan) tingkat pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.

Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/15/limbah-tahu-cair-menjadi-biogas/comment-page-1/#comment-1393

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pewarna Alami dari Limbah Kulit Manggis




Manggis (Garcinia mangostana L.) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Queen of fruit, merupakan sejenis tanaman buah yang tumbuh dan berkembang dikawasan tropis. Diperkirakan di Indonesia terdapat 100 jenis Garcinia , dari sekitar 400 Garcinia yang ada di dunia, yang tersebar didataran rendah adalah sampai sekitar 1000 m dpl. Buah manggis ini mulai banyak diminati oleh para konsumen selain memiliki rasa yang enak , putih dan juga menarik.

Biasanya orang - orang memanfaatkan manggis adalah dengan memakan daging buahnya yang berwarna putih, dan mereka membuang kulitnya. Tanpa mereka sadari, mereka telah menambah jumlah limbah yang ada dengan membuangnya. Sebenarnya limbah dari kulit manggis yang telah dibuang dapat diolah kembali dan hasilnya bisa digunakan kembali (recycle). Setelah kita memakan manggis, otomatis kulit manggis yang kita buang tidak memiliki nilai guna lagi. Dengan adanya daur ulang kulit manggis kita dapat memberikan nilai tambah dengan memproduksinya sebagai bahan baku pembuatan zat pewarna alami.

Proses pembuatan zat pewarna alami dari kulit manggis ini adalah sebagai berikut :

1. Sortasilah kulit manggis yang akan digunakan

2. Lakukanlah pencucian kuli manggis sampai bersih

3. Lakukanlah proses blansing

4. Kemudian kulit manggis mengalami proses penghancuran

5. Kemudian kulit manggis yamg telah hancur di ekstraksi dengan metode maserasi (perendaman dalam larutan selama satu malam dalam lemari es)

6. Setelah diekstraksi kemudian dilakukan proses penyaringan untuk memisahkan dari ampasnya

7. Kemudian melalui proses filtrat

8. Kemudian melalui proses sentrifuga (diberikan pelarut)

9. Dihasilkan pigmen yang masih terdapat berbagai campuran

10. Dilakukan proses pemyaringan

11. Dilakukan proses penguapan

12. Kemudian dikeringkan

13. Dihasilkanlah pigmen (zat pewarna alami)

Analisis biaya pembuatan

Biaya langsung Rp 123.000

Biaya buruh langsung Rp 110.000

Biaya primer Rp 133.000

Biaya tak langsung Rp 30.000

Biaya produksi Rp 163.000

Biaya komersial Rp 25.000

Harga pokok produk per pesanan (4 kg) Rp 288.000

Harga pokok produk per kg Rp 74.500

Bila keuntungan kotor sebesar 30 % dari harga pokok, pajak penjualan adalah 10 % dari harga jual produk.

Harga jual produk = Rp 96.850

Harga ini diperoleh dari = Rp 74.500 harga pokok + Rp 22.350 keuntungan kotor

Pajak penjualan diperoleh dari 10 % x Rp 96.850 = Rp 9685

Keuntungan bersih yang akan diperoleh dari tiap produk adalah sebagai berikut :

Rp 96850 - Rp 74.500 - Rp 9685 = Rp 12.665/kg

Jadi kita dapat menarik sebuah kesimpulan, bahwa kuit manggis yang tidak memiliki nilai guna lagi dapat didaur ulang kembali untuk menghasilkan suatu produk baru yaitu berupa zat pewarna alami. Zat pewarna alami dapat digunakan dalam makanan dan minuman, dan tentunya aman pula untuk dikonsumsi masyarakat sehingga tidak berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Pendaur ulangan kulit manggis juga merupakan satu solusi untuk menanggulangi permasalahan limbah yang ada, bayangkan jika satu orang membuang kulit manggis, berapa juta kulit manggis yang akan menumpuk. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terobosan baru teknologi pendaur ulangan limbah kulit manggis menjadi suatu produk baru yaitu zat pewarna alami yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat dan bagi kelestarian lingkungan khususnya dalam penanganan limbah kulit manggis.

Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/23/pewarna-alami-dari-limbah-kulit-manggis/comment-page-1/#comment-1391

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengolah Limbah Sawit menjadi bioetanol dan kompos




Gundukan limbah sawit meninggi setiap hari. Limbah berupa cangkang, serat, pelepah sawit, dan batang sawit di lahan seluas lapangan bola dan juga mengeluarkan bau tidak sedap.

Satu pabrik kelapa sawit dapat menghasilkan 100 ton limbah. Padahal sampah tersebut berpotensi sebagai pengisi tangki mobil meskipun masih terdengar aneh. Limbah sawit kaya akan selulosa dan hemiselulosa.

Tandan kosong kelapa sawit , masing-masing mengandung 45% selulosadan 26% hemiselulosa. Tingginya kadar selulosa pada polisakarida tersebut dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana dan selanjutnya difermentasi menjadi etanol.

Limbah kelapa sawit jumlahnya sangat melimpah. Pada sebuah pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 60 ton tandan/jam dapat menghasilkan limbah 100 ton/hari. Di Indonesia, terdapat 470 pabrik pengolahan kelapa sawit. Limbahnya mencapai 28,7 juta ton dalam bentuk cairan dan 15,2 juta ton limbah padat per tahun.

· Bahan Baku Limbah Sawit Menjadi Etanol

Ada beberapa penelitian tentang sawit menjadi etanol, salah satunya Dr Ronny Purwadi (periset Departemen Teknologi Kimia, Institut Teknologi Bandung). Ia telah sukses mengolah limbah kelapa sawit menjadi bioetanol dengan cara mencacah tandan kosong kelapa sawit bersama limbah lain secara manual. Namun saat ini alatnya baru tersedia di Malaysia.

Indonesia kaya dengan matahari dan air sehingga tanaman selulosa mudah tumbuh. Jika didukung dengan penelitian yang memadai produksi bioetanol selulosa efektif untuk dikembangkan.

· Bahan Baku Limbah Sawit Menjadi Kompos

Selain menjadi bioetanol, tandan kosong kelapa sawit juga dapat diolah menjadi kompos. Tandan kosong kelapa sawit atau TKKS adalah limbah pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah.

Setiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS sebanyak 22-23 % atau sebanyak 220-230 kg TKKS. Apabila dalam sebuah pabrik dengan kapasitas pengolahan 100 ton/jam dengan waktu operasi selama jam, maka akan dihasilkan sebanyak ton TKKS.

Jumlah TKKS seluruh Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan sebesar 18,2 juta ton. Maka akan sangat sayang jika tidak dimanfaatkan. Sejumlah pabrik kelapa sawit di Indonesia masih membakar TKKS, namun pemerintah saat ini melarang pembakaran TKKS. Sehingga alternatif pengolahan lainnya adalah dengan menimbun (open dumping), dijadikan mulsa di perkebunan kelapa sawit, atau diolah menjadi kompos.

2. Reduce

· Produksi bioetanol dari limbah tidak perlu perluasan lahan dan penggunaan pupuk kimia. Selain itu, penggunaan limbah juga membantu mengatasi permasalahan lingkungan seperti polusi air, udara, dan tanah.

· Produksi kompos dari limbah dapat langsung diaplikasikan ke lapangan.

3. Reuse

· Tandan kosong kelapa sawit yang berasal dari limbah kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol ini dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui dengan cepat (Renewable).

· TKKS dapat digunakan sebagai bahan pembuat kompos. Dengan demikian tidak perlu membeli lagi pupuk dengan bahan kimia dan dapat menghemat pengeluaran. Serta penggunaan kompos dari bahan TKKS lebih ramah lingkungan pada pengaplikasiannya.

4. Recycle

5. Materi

Ø Pembuatan Bioetanol dari TKKS

· Limbah kelapa sawit diberikan larutan asam sulfat encer berkonsentrasi 1%-3% sebagai bagian dari tahap hidrolisis. Proses pemanasan dalam hidrolisis terbagi dua yaitu pemisahan lignin dan pemisahan lignoselulosa untuk menghasilkan gula.

· Untuk memecah lignin cacahan kelapa sawit dipanaskan pada suhu 120 MSDUoC – 170 MDSUoC dengan tekanan 4 bar. Proses berlangsung 0,5 – 1 jam menggunakan perebus oktolaf. .Setelah selesai, hidrolisis berpindah ke oktolaf lain. Proses hidrolisis kedua, dengan suhu 240 MSDUoC selama 45 menit. Hasilnya berupa hidrolisat gula terpisah dari kotoran.

· Proses selanjutnya merupakan proses fermentasi dengan menggunakan mikroba Sacharomycetes cereviceae. Fermentasi dalam fermentor pada pH 5 dan suuhu 30 MSDUoC selama 16-24 jam. Pengadukan dan pemanasan harus kontinu agar suhu dan pH stabil. Rendemen yang diperoleh yaitu sekitar 12%. Maka dari 1 ton limbah kelapa sawit dihasilkan 120 liter bioetanol.

Ø Pembuatan Kompos dari TKKS

· Pencacahan : pencacahan adalah salah satu tahapan penting dalam pengomposan TKKS. Pencacahan ini bertujuan untuk memperkecil ukuran TKKS dan memperluas luas permukaan area TKKS. TKKS yang baru keluar dari pabrik pengolahan langsung dimasukkan ke mesin pencacah. Kapasitas mesin pencacah disesuaikan dengan volume TKKS yang dihasilkan pabrik.

Mesin pencacah ini sebaiknya dapat memperkecil ukuran TKKS menjadi ± 5 cm. Mesin dirancang secara khusus yang disesuqaikan dengan karakteristik TKKS yang berserat. Selain memperkecil ukuran, pencacahan juga akan mengurangi kadar air TKKS. Sebagian air akan menguap karena luas permukaan TKKS yang meningkat.

· Inokulasi dengan aktivator pengomposan : Aktivator yang digunakan berbahan akitf mikroba dekomposer. Yang berperan aktif dalam mempercepat proses pengomposan. Mikroba yang biasa digunakan yaitu, Fungi pelapuk putih (FPP) dan Trichordema sp. Mikroba ini menghasilkan enzim yang dapat mendegradasi senyawa lignoselulosa secara cepat. Kadar air yang optimal untuk pengomposan berkisar 60%. Kadar air TKKS diupayakan optimal agar proses pengomposan berjalan sempurna. Sehingga mikroba tidak kekurangan air. Apabila kadar air terlalu tinggi maka oksigen yang ada di dalam TKKS hanya sedikit, sehingga proses pengomposan akan berlangsung dalam kondisi anareob inkubasi. TKKS yang telah diinokulasi kemudian ditutup terpal plastik yang cukup tebal, tahan panas dan tahan matahari. Selama proses pengomposan suhu kompos akan meningkat yaitu sekkitar 70oC yang akan berlangsung sekitar 2-3 minggu. Suhu yang tinggi ini menandakan proses dekomposisi sedang berlangsung intensif. Setelah itu suhu akan menurun seperti suhu kompos sebelumnya. Hal ini berarti kompos sudah matang.

· Inkubasi

Proses pengomposan akan berlangsung dalam waktu 1,5-3 bulan. Pengomposan TKKS dengan acticomp berlangsung dalam waktu 1,5 bulan. Kompos yang sudah matang dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :

1. Suhu sudah turun dan mendekati suhu pada awal proses pengomposan

2. Jika diremas TKKS mudah dihancurkan atau mudah putus serat-seratnya

· Panen kompos

Kompos yang sudah matang segera dipanen. Kompos tersebut diangkut ke lokasi pengemasan atau tempat penampungan sementara kompos, sebelum diaplikasikan ke lapang. Rendemen TKKS ± sebesar 60-65 % dari 1 ton TKKS dapat dihasilkan kompos sebanyak 600-650 kg kompos. Kadar air kompos juga masih cukup kurang lebih 59-60%. Apabila kompos terkena air hujan, kadar air ini bisa lebih tinggi lagi.

6. Biaya

Biaya yang diperlukan untuk pembuatan kompos bervariasi, hal ini ditentukan oleh teknologi yang digunakan, biaya tenaga kerja, dan fasilitas yang diperlukan. HPP (Harga Pokok Produksi) Kompos TKKS yang diolah dengan menggunakan ActiComp tidak memerlukan penyiraman dan pembalikan selama proses pembuatan kompos. Peningkatan kualitas kompos tentu saja akan meningkatkan HPP kompos. Peningkatan ini juga tergantung pada teknologi, bahan-bahan, peralatan dan tenaga kerja.

Misalkan kompos tersebut dapat dijual dengan harga Rp 350/kg – 400/kg maka selisih keuntungan kotor sebesar Rp 250-350/kg. Dalam satu pabrik yang menghasilkan TKKS sebanyak 60.000 ton/tahun akan dihasilkan kompos sebanyak 3900 ton dengan nilai 13,65 miliar – 15,6 miliar. Potensi keuntungan kompos ini adalah sebesar 9,75 miliar – 13, 65 miliar.

7. Energi

Energi yang dihasilkan dari produk tersebut dapat diperbaharui (renewable) karena berasal dari tumbuhan dan juga lebih ramah lingkungan karena berasal dari limbah tidak menggunakan bahan kimia yang berlebih.

8. Produk Baru

Produk baru yang dapat dihasilkan dari limbah kelapa sawit Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yaitu berupa Bioetanol yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan juga sebagai bahan bakar yang renewable yang dpat diatur pembaharuannya sehingga tidak perlu lama menunggu seperti proses pembentukan minyak bumi, dan juga dapat dijadikan sebagai kompos yang lebih ramah lingkungan sehingga tanah yang diaplikasikan pupuk tidak mengeras atau rusak karena ketidakseimbangan unsur haranya akibat penggunaan pupuk kimmia dalam jangka waktu yang lama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang




Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.

Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.

Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.

Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.

Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.

sumber: http://1001peluangusaha.wordpress.com/2009/07/27/menyulap-sampah-kaca-menjadi-bisnis-daur-ulang/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bumi Adalah Rumah Kita




Marilah Mengurangi, Menggunakan kembali, dan mendaur Ulang Sampah
Kelangsungan hidup manusia tidak terlepas dari terpeliharanya kualitas lingkungan dan kelestarian lingkungan. Sayangnya hal ini smpjuga justru diabaikan dan sirusak oleh manusia sendiri. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Setiap hari kita menghasilkan sampah sampah itu kemudian dibakar, dikubur, ataupun dibuang ketempat sampah yang kemudian diangkut dan menumpuk di TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah)sebenarnya kita dapat ikut serta melestarikan lingkungan dengan cara mengurangi, menggunakan kembali,dan mendaur ulang sampah. Daur ulang merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pengumpulan, pemilahan, dan pemrosesan/pembuatan produk dari material bekas pakai.

» Daur Ulang Dapat Melestarikan Lingkungan

* MENGHEMAT LAHAN TPAS
Daur Ulang dapat mengurangi volume sampah sehingga bisa menghemat lahan TPAS yang dapat bermanfaat untuk lingkungan hayati.

* MENGHEMAT ENERGI
Membuat produk dari bahan bakar baku daur ulang memerlukan lebih sedikit energi dibanding menggunakan bahan baku aslinya.

* MENGHEMAT SUMBER DAYA ALAM
Memproduksi dengan menggunakan bahan baku daur ulang dapat menghemat sumber daya alam seperti pohon, bakar tambang, minyak, dan lainnya.

* MENGURANGI PENCEMARANLINGKUNGAN
Proses produksi dengan bahan baku daur dapat mengurangi pencemaran udara, tanah, dan air

* KALENG BESI BEKAS
Daur ulang 10kg kaleng besi = hemat 5,7ltr minyak mentah. dibanding bahan baku bijih besi, produksi kaleng dari bahan baku daur ulang akan menghemat 52% sumber energi, mengurangi 68% polusi udara, 72% pencemaran air. Dan 95% limbah.

* KACA BEKAS
Daur ulang 1 botol kaca = hemat 4 jam energi lampu pijar 100 watt. Daur ulang pecahan kaca akan menghemat 32% sumber energi, mengurangi 20% polusi udara, dan 30% pencemaran air.

* BOTOL KEMASAN PLASTIK
Daur ulang botol kemasan akan menghemat 50% sumber energi, mengurangi 60% polusi udara, 20% pencemaran air, dan 90% sampah buangan. Botol kemasan dapat didaur ulang dan diproduksi kembali menjadi kantong tidur, baju dingin, mainan plastic, ritsleting, tali pengikat, bahan plastik untuk proyek pembangunan, dll

* PLASTIK BEKAS
Plastik terbuat dari bahan baku minyak bumi. Sejak penambangan, pengangkutan, hingga pengolahannya, produksi plastik menghabiskan sangat banyak sumber energi. Daur ulang kantung plastik dapat menghemat 50% energi.

* PENGHEMATAN SUMBER DAYA
Proses Produksi dengan bahan baku daur ulang dapat menghemat sumber daya alam serta mengurangi pencemaran lingkungan.
* KERTAS BEKAS
Daur ulang 50kg kertas = sebatang pohon pinus usia 20thn.Produksi kertas dari bahan baku daur ulang akan menghemat 75% sumber energi, mengurangi 50% pencemaran air, 14-22,6% sampah buangan, dan 75%-95% polusi udara.

* KALENG ALUMNIUM BEKAS
Daur ulang 1 kaleng alumunium = hemat 3 jam daya listrik televisi. Produksi kembali barang alumunium dari bahan baku daur ulang akan menghemat 82% sumber energi, mengurangi 85%, polusi udara, 80% pencemaran air, dan 90% limbah. Butuh waktu yang lama bagi organisme tanah untuk menguraikan sampah, karena itu sampah akan menjadi beban bagi lingkungan. Waktu yang dibutuhkan untuk penguraian sampah :
Kulit pisang 2-5 minggu
Kertas 1-3 minggu
Puntung rokok 1-5 tahun
Kain katun 1-6 tahun
Kulit hewan 50 tahun
Kaleng alumunium 10-20 tahun
Kaleng besi 20-30 tahun
Kayu » 20 tahun
Kain popok 300-500 tahun
Kantung plastik500 tahun Botol kaca 1000 tahun Stereofoam 10000 tahun
Daur ulang dapat mengurangi volume sampah, mengefisiensi sumber daya alam, dan mengurangi beban bumi, serta dapat memberi manfaat ekonomis. Dengan daur ulang, sampah pun berubah menjadi lading berkah untuk menanam kebajikan dan menebar cinta kasih.

Sumber: http://www.godam2858.com/gives_bumi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lampu Unik Dari Botol Susu



Jangan langsung membuang plastik bekas wadah makanan. Ada saja yang masih bisa digunakan. Daripada dibuang jadi sampah, lebih baik Anda modifikasi untuk mempercantik rumah.

Botol susu plastik misalnya. Botol-botol bekas yang sekilas tidak berguna itu ternyata bisa disulap jadi kap lampu yang unik.

Hanya perlu cat minyak dan sedikit kreativitas untuk menggambar, maka botol susu bekas Anda akan berubah menjadi lampu yang cantik.

Caranya mudah kok. Pertama-tama bersihkan botol susu bekas. Gambar dan modifikasi sesuai dengan selera Anda.

Buatlah sambungan lampu, bohlam kecil dan kabel lengkap dengan stekernya. Setelah selesai, masukkan bohlam ke dalam botol susu yang sudah dihias tadi.

Selanjutnya Anda tinggal menyambungkan steker ke aliran listrik dan nikmati lampu unik hasil kreatifitas Anda,

Pemakaian kembali sampah plastik akan mengurangi timbunan sampah plastik yang tidak dapat diuraikan kembali oleh alam. Jadi Anda bisa mempercantik rumah, sambil menjaga kelestarian alam.

Sumber: http://www.detikhot.com/read/2008/04/17/153341/925032/233/lampu-unik-dari-botol-susu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Botol penyiram tanaman otomatis

Apa yang bisa dibuat dari kaus kaki dan botol plastik bekas? Kita bisa jadikan penyiram tanaman otomatis.

Berapa banyak dari kita yang punya tanaman tapi suka malas merawat? Kalau tinggal sendiri dan sering pulang malem jadi kelupaan disiram. Kalau sering keluar kota juga jadi terlantar. Apalagi kalau mau liburan dan dirumah tidak ada yang jaga, tanaman akan kekeringan dan mati.

Ada satu cara mudah untuk membuat penyiram tanaman otomatis dimana air akan disalurkan ke dalam tanah sedikit demi sedikit sehingga bisa tanaman pun bisa tahan beberapa hari
Caranya?

Sumber: http://akuinginhijau.org/2007/10/20/botol-penyiram-tanaman-otomatis/

1. Cari botol plastik bekas. Bisa bekas air mineral atau soda
2. Siapkan juga kaus kaki bekas/kain bekas lainnya, tang, pisau dan jarum pentul/paku diameter terkecil
3. Lubangi botol plastik di sekujur badan botol
4. Masukkan kaus kaki/kain bekas ke dalam botol. Bila sulit dimasukkan melalui mulut botol, potong botol menjadi 2 bagian dan di selotip kembali
5. Tanam botol di pot atau taman anda di dekat tanaman dan isi dengan air
6. Buat botol penyiram sebanyak yang dibutuhkan

Dengan cara ini, kita melakukan banyak hal. Pertama adalah kita mendaur ulang botol plastik yang tidak terpakai dan juga kaus kaki/kain bekas yang biasanya langsung kita buang. Kedua adalah kita memberikan perawatan yang baik untuk tanaman kita sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik dalam cuaca yang sangat panas sekalipun karena akar tanaman mendapatkan supply air dengan baik. Ketiga membantu meringankan beban pekerjaan kita, daripada terus menerus menyiram, kita hanya sekali-kali mengisi botol kembali.

Akhir kata, daur ulang + menhidupi tanaman. Dua kombinasi yang sangat baik untuk lingkungan kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Coca-Cola Tanam Modal ke Perusahaan Daur Ulang




Produsen minuman Coca-Cola Co. mengatakan Rabu pihaknya menanamkan modal lebih dari US$ 60 juta untuk membangun pabrik daur ulang botol ke botol terbesar di dunia.

Perusahaan itu bekerja sama dengan United Resource Recovery Corp. untuk membangun pabrik seluas 30 are di Spartanburg, S.C., yang setiap tahun memproduksi 100 juta pon plastik daur ulang untuk digunakan kembali, atau ekuivalen dengan hampir dua miliar botol Coke 20 ons.

Coca-Cola mengatakan bahwa pendauran ulang plastik untuk digunakan kembali membutuhkan energi lebih sedikit dibanding dengan memproduksi botol dari bahan mentah dan mengurangi limbah serta gas rumah kaca.

Perusahaan tersebut memperkirakan pabrik Spartanburg itu akan melenyapkan satu juta metrik ton emisi karbon dioksida selama 10 tahun ke depan. Itu sama dengan menghilangkan 21.500 mobil dari jalan raya.
Pabrik tersebut diperkirakan akan dibuka pada 2008 dan beroperasi penuh pada 2009. Saham Coca-Cola turun 69 sen, atau 1,3%, menjadi US$ 53,68 pada perdagangan sore. (*/erl)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UPAYA PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING




Sangatlah ironis bahwa di berbagai belahan dunia orang-orang kesulitan mendapatkan air bersih, sementara di Amerika Serikat air bersih yang dapat langsung diminum mengalir ke rumah-rumah namun sekarang ini Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya mengkomsumsi air kemasan botol dalam jumlah yang besar. Laporan yang dibuat oleh Ramon Cruz dari Environmental Defense Fund dan Earth Policy, menyebutkan bahwa komsumsi air kemasan botol meningkat tajam di negara adidaya itu dibuktikan dari data bahwa, Amerika Serikat membayar lebih dari 15 juta dollar per tahun untuk air kemasan saja. Sementara seluruh dunia telah menghabiskan 100 miliar dollar setiap tahun untuk air kemasan botol.

Yang lebih merisaukan lagi adalah, botol-botol bekas air kemasan saat ini telah mulai berserakan memenuhi lahan-lahan terbuka di seluruh pelosok bumi, dan menjadi salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global.
Berikut ini beberapa fakta menyangkut air kemasan botol.

• Lebih dari tiga per empat persen air kemasan dalam botol hanyalah air bersih yang diproses sederhana oleh perusahaan pengelola air kemasan. Namun komsusi air kemasan botol malah meningkat sekitar 10 persen per tahun dan merupakan yang tercepat dibandingan minuman lainnya. Kita sekarang ini meminum air dalam kemasan botol 15 kali lebih banyak dibandingkan komsumsi tahun 1976.
• Hal ini tidak membuat kita menjadi lebih sehat seperti yang diiklankan para produsen air mineral. Regulasi federal Amerika Serikat untuk suplai air bersih untuk penduduk di negara Paman Sam telah membuat aturan yang ketat. Ketentuan untuk air dalam kemasan botol menyebabkan tingginya tingkat pencemaran karena lemahnya aturan bagi filterisasi, testing dan pelaporan menyangkut penggunaan air kemasan.
• Bumi ini pun tidak dibuat lebih baik, menurut laporan Pasific Institute, biaya untuk memproduksi sekitar lebih dari 30 milliar botol plastik untuk air kemasan yang kita beli selama tahun 2006, sama dengan lebih dari 17 juta barel minyak, memproduksi 2,5 juta ton karbon dioksida dan menggunakan air 3 kali lebih banyak dari yang biayanya digunakan.
• Angka ini tidak termasuk biaya transportasi botol-botol tersebut. Lebih dari 25 persen air kemasan botol ini harus melintasi batas berbagai negara sebelum sampai ke konsumen. Jika kita menambahkan transportasi dalam hitungan ini, maka energi yang digunakan sama dengan 50 juta barel minyak—cukup untuk menjalankan 3 juta mobil selama satu tahun.

Studi Kasus: Air Fiji (Fiji Water)

Fiji memproduksi air kemasan lebih dari 1 juta botol per hari, sementara itu lebih dari setengah penduduk Fiji tidak memiliki akses untuk air bersih. Ironisnya lagi, penduduk Fiji hampir-hampir tidak mengkomsumsi air kemasan botol karena menurut laporan Pasific Institute, Fiji hanya mengekspor keluar air kemasan botol mereka. Mengapalkan Fiji Water ke seluruh dunia meningkatkan kerusakan lingkungan. Memproduksi dan mengapalkan 1 liter botol Fiji Water menurut kalkulasi yang dilakukan Pablo Päster dari TriplePundit, memproduksi lebih dari setengah pon emisi gas dan menggunakan air hampir 7 kali lebih banyak. Penggunaan air secara berlebihan sama seriusnya dengan pencemaran melalui emisi gas. Air bersih akan cepat menjadi langka di muka bumi ini.

Bagaimana dengan Daur Ulang (Recycling)?

Mendaur ulang memang sangat membantu tetapi kita jarang melakukannya. Kurang dari 20 persen dari 28 miliar air kemasan botol yang di daur ulang di Amerika setiap tahun. Malah ada yang memperkirakan hanya 12 persen saja yang di daur ulang. Menurut laporan dari Container Recycling Institute, tingkat daur ulang dari seluruh wadah (container) minuman di seluruh Amerika adalah 33 persen. Di Amerika mulai diperkenalkan National Bottle Bill yang mencakup aturan-aturan kemasan botol air mineral dan kemasan minuman non karbonat untuk mengingatkan orang akan efek pemanasan global. Industri-industri minuman terutama di Amerika sudah mulai bekerjasama untuk menangani isu ini. Coke, Pepsi dan Nestle telah mulai membuat botol plastik yang lebih ringan dan menghimbau para komsumen mereka untuk mendaur ulang botol plastik tersebut setelah digunakan. (effendy hamzah, sumber: yahoo! green!)

Sumber: http://www.cafenovel.com/event_001.php

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Busana Ramah Lingkungan Berbahan Botol Bekas




VIVAnews – Bagaimana rasanya mengenakan busana yang menggunakan bahan sampah botol plastik bekas? Ini tak seperti yang Anda bayangkan. Sampah botol plastik bekas yang digunakan untuk bahan pakaian ini sudah diolah khusus sehingga busana yang dihasilkan terlihat chic dan trendi.

Tren ramah lingkungan sudah merambah berbagai bidang termasuk fashion. Para perancang busana dan pelaku industri fashion lainnya berlomba-lomba mengembangkan busana yang menggunakan bahan ramah lingkungan.

Pusat perbelanjaan Debenhams meluncurkan satu stel busana kerja wanita yang terbuat dari material daur ulang yaitu botol bekas. Busana ini berupa satu set blazer dan celana pantalon berwarna hitam. Setiap satu stel busana ini membutuhkan 50 botol bekas.

Botol bekas didaur ulang dengan cara dilelehkan, kemudian diurai materialnya hingga menghasilkan serta polyester.

Menurut pihak Debenhams, dengan mengolah sampah plastic menjadi busana seperti ini sudah membantu mengurangi sampah yang menumpuk di bumi.

“Kami bangga dengan karya ini yang bisa menghasilkan desain fashion yang trendi sekaligus membantu program penyelamatan lingkungan,” kata juru bicara Debenhams Elena Antoniou seperti dikutip dari dailymail.co.uk.

Jika penjualannya sukses, Debenhams akan melanjutkannya dengan mengeluarkan koleksi busana lainnya serta koleksi untuk pria.

Mereka juga menawarkan solusi penyelamatan lingkungan dengan rencana untuk mengajak konsumen mengumpulkan 50 botol plastik bekas dan menukarnya dengan satu stel baju daur ulang itu.

Seluruh proses daur ulang bahan botol plastik bekas dilakukan di pabrik di Taiwan. Meskipun busana ini menggunakan bahan daur ulang, banyak pihak pengamat lingkungan mempertanyakan apakah proses daur ulangnya juga ramah lingkungan.

Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/48668-busana_ramah_lingkungan_berbahan_botol_bekas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sponsor... Artikel terbaru............. barang daur-ulang ↑ Grab this Headline Animator 19 Agustus 2009 Botol-botol air minum pakai ulang- Manakah y




Bagaimana cara anda memutuskan tipe botol air minum yang seharusnya anda gunakan? Keuntungan dan kerugian dari ketujuh tipe botol mulai plastik, aluminium, stainless steel akan diulas disini untuk menolong anda agar bisa memilih botol yang benar. Hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, performa, dampak lingkungan, dan biaya juga akan di ulas. Dampak lingkungan akan perkirakan dengan mempertimbangkan daya tahan botol dan apakah botol-botol tesebut dapat di daur ulang. Kode resin (tipe dari plastik) dapat diidentifikasi dari angka di dalam simbol segitiga di bawah botol plastik.

Plastik #1

Banyak botol air minum terbuat dari plastik #1 atau PET. Beberapa orang mencoba untuk menurunkan limbah plastik mereka dengan cara mencuci dan menggunakannya kembali, tetapi botol-botol yang terbuat dari plastik #1 tidak dapat dipakai ulang. Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa 13% dari botol-botol air minum yang diuji dalam sebuah sekolah dasar memiliki tingkat bakteri (9% ditemukan adanya fecal coliforms) melebihi batas kualitas air minum, sampai akhir hari sekolah. Botol-botol yang terbuat dari plastik #1 tidak cukup tahan untuk bisa di pakai, dibersihkan, dan dipakai ulang tanpa kehilangan integritasnya. Masalah yang timbul dari botol-botol ini bukan tentang apakah mereka melepaskan zat-zat kimia ke dalam air, tetapi bakteri-bakteri yang tidak mudah dibersihkan hanya dengan mencucinya. Waktu penyimpanan yang lama di rak, di garasi yang hangat atau peti akan meningkatkan pertumbuhan bakteri dan mungkin bisa menyebabkan antimonium (logam putih) lepas dari plastik. Sebaliknya, mendinginkan botol air minum tidak akan meningkatkan kemungkinan terjadinya pelepasan antimonium. Semua botol jenis ini seharusnya bisa didaur ulang, dan harus didaur ulang setelah satu kali pakai.

Plastik #3, #6, dan #7

Terdapat banyak laporan yang menyatakan bahwa plastik #3, #6, dan #7 melepaskan zat tidak sehat ke dalam minuman. Plastik #3 (PVC) melepaskan ftalat yang mana menyebabkan kerusakan terhadap pertumbuhan dan reproduksi. Plastik #6 (polystyrene) melepaskan styrene yang dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan hati. Polikarbonat, salah satu tipe plastik #7 yang warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai warna-warni, melepaskan Bisphenol A (PBA), sebuah pengganggu hormon estrogen. Plastik #7 (hanya yang polikarbonat) memang kontroversial. Dua kelompok ahli teknik mempelajarinya dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Mereka setuju bahwa BPA lepas ke dalam air dengan kadar yang rendah, tetapi kelompok lain berkata bahwa kadarnya terlalu rendah untuk bisa menyebabkan masalah, dan kelompok lain berkata kadar tersebut sudah termasuk signifikan untuk mempengaruhi kesehatan manusia. Polikarbonat telah dilarang pemakaiannya oleh pemerintah Kanada dan sekarang sedang di ulas oleh USEPA. Sekarang ini terdapat tipe plastik #7 baru yang bebas BPA; tetapi apakah plastik ini juga melepaskan zat lain, masih belum bisa diketahui.
Tidak ada satupun dari tipe-tipe plastik ini yang semuanya bisa dipakai ulang. Plastik #7 itu tahan lama, tetapi seperti kebanyakan plastik, akan cepat lemah jika terkena panas di mesin pencuci piring. Botol-botol yang terbuat dari plastik #7 berharga antara $8 sampai $12.

Plastik #2, #4, dan #5

Plastik #2, #4, dan #5 adalah botol plastik tersehat karena diketahui tidak melepaskan zat apapun. Tetapi botol-botol plastik ini menahan bau dan setelah pemakaian berulang-ulang cenderung untuk bocor jika tidak ditangani dengan benar. Kekurangan daya tahan ini membuatnya menjadi pilihan yang kurang baik untuk pemakaian jangka panjang, dan tidak akan tahan jika ditaruh di mesin pencuci piring. Plastik #2 secara umum bisa dipakai ulang, sedangkan plastik #4 dan #5 tidak dapat dipakai ulang. Botol-botol plastik ini tidak mahal, harganya berkisar antara $5 sampai $10.

Aluminium

Botol aluminium itu ringan, terlihat moderen, dapat mempertahankan dingin lebih lama dan menyegarkan rasa. Karena aluminium itu reaktif terhadap cairan asam maka botol aluminium harus di lapisi dengan enamel atau epoxy yang dapat menjadi masalah karena bisa robek dan lusuh. Botol-botol ini tahan lama, tetapi jika anda menjatuhkannya maka mereka akan penyok yang mana dapat mempengaruhi lapisan didalamnya. Botol-botol aluminium paling populer memiliki leher yang sangat sempit sehingga sulit untuk dibersihkan, dikeringkan dan di taruh es. Mereka ini tidak aman untuk dicuci. Botol-botol aluminium tertentu tidak dapat dipakai ulang. Harga botol aluminium berkisar antara $10 sampai $30.

Stainless Steel

Botol stainless steel itu ringan, terlihat moderen, dapat mempertahankan dingin lebih lama dan menyegarkan rasa. Tidak ada laporan mengenai masalah kesehatan; stainless steel itu tidak reaktif, tidak melepaskan zat dan tidak harus dilapis. Botol air minum stainless steel adalah pilihan terbaik untuk kesehatan. Mereka tahan lama karena dapat bertahan selama bertahun-tahun, tetapi jika anda menjatuhkannya, maka tentu saja akan penyok. Mereka aman di taruh di mesin pencuci piring, tetapi hanya akan bersih dan kering jika mulut botol cukup lebar sehingga mempermudah masukny air dan sirkulasi udara. Stainless stell itu dapat dipakai ulang. Botol-botol stainless steel berharga antara $10 sampai $30.

Rekomendasi

Botol-botol stainless steel adalah botol air terbaik. Setiap botol pakai ulang berbahan apapun masih lebih baik dibandingkan dengan yang terbuat dari plastik. Botol stainless steel adalah pilihan yang bijak dan memiliki performa yang terbaik. Mereka juga berdampak baik bagi lingkungan karena tahan lama dan biaya pakai ulang yang efektif. Botol air stainless steel sangat menghemat uang karena tidak perlu diganti selama bertahun-tahun, bandingkan dengan botol plastik yang setiap saat harus anda beli.

Sumber: http://www.goblogin.com/index.php/en/lingkungan-hidup/911-botol-botol-air-minum-pakai-ulang-manakah-yang-terbaik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daur ulang Kemasan Air Mineral “Plastik PET”




Proses Daur Ulang adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama botol PET bekas di cuci dengan air bersih yang telah dicampur dengan sabun (hexapon) pada bak pencucian awal.

2. Setelah dicuci, botol PET tersebut dimasukkan ke dalam mesin pencacah. Pencucian tetap dilakukan pada saat pencacahan.

3. Serpihan PET yang keluar dari mesin pencacah dimasukkan ke dalam bak pencucian kedua untuk proses pembersihan dan pembilasan akhir.

4. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan bantuan sinar matahari (saat musim kering), atau menggunakan alat pengering selama musim penghujan. Atau jika diperlukan, biasanya di sebarkan pada lantai untuk proses pengeringan dengan udara (diangin-angin).

5. Serpihan PET yang sudah di pilah-pilah (meja yang dilengkapi dengan jaring) untuk mendapat-kan kualitas serpihan yang bebas dari debu dan kotoran atau kualitas jelek (reject). Kelas mutu serpihan ditentukan dari kegiatan pemilahan ini, yang akan dibagi menjadi kelas A dan B.

6. Setelah dipilah, dimasukkan ke dalam kantong 20 – 25 kg, untuk persiapan pengiriman.

Mesin pencacah atau penghancur yang digunakan dilengkapi dengan 15 / 20 HP motor penggerak. Kapasitas produksinya berkisar antara 500 kg s/d 1.500 kg perhari atau rata-rata sekitar 750 kg serpihan PET perhari (dengan waktu kerja 8 jam perhari). Mesin ini buatan lokal dengan kemampuan 80 – 85 %.

Idealnya bila air limbah dari proses daur ulang botol PET ini diolah dengan menggunakan bak pengendap dan pemisah yang kemudian air bersih hasil pengolahan di gunakan kembali untuk proses selanjutnya.
Deskripsi Alternatif :

Proses Daur Ulang adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama botol PET bekas di cuci dengan air bersih yang telah dicampur dengan sabun (hexapon) pada bak pencucian awal.

2. Setelah dicuci, botol PET tersebut dimasukkan ke dalam mesin pencacah. Pencucian tetap dilakukan pada saat pencacahan.

3. Serpihan PET yang keluar dari mesin pencacah dimasukkan ke dalam bak pencucian kedua untuk proses pembersihan dan pembilasan akhir.

4. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan bantuan sinar matahari (saat musim kering), atau menggunakan alat pengering selama musim penghujan. Atau jika diperlukan, biasanya di sebarkan pada lantai untuk proses pengeringan dengan udara (diangin-angin).

5. Serpihan PET yang sudah di pilah-pilah (meja yang dilengkapi dengan jaring) untuk mendapat-kan kualitas serpihan yang bebas dari debu dan kotoran atau kualitas jelek (reject). Kelas mutu serpihan ditentukan dari kegiatan pemilahan ini, yang akan dibagi menjadi kelas A dan B.

6. Setelah dipilah, dimasukkan ke dalam kantong 20 – 25 kg, untuk persiapan pengiriman.

Mesin pencacah atau penghancur yang digunakan dilengkapi dengan 15 / 20 HP motor penggerak. Kapasitas produksinya berkisar antara 500 kg s/d 1.500 kg perhari atau rata-rata sekitar 750 kg serpihan PET perhari (dengan waktu kerja 8 jam perhari). Mesin ini buatan lokal dengan kemampuan 80 – 85 %.
Idealnya bila air limbah dari proses daur ulang botol PET ini diolah dengan menggunakan bak pengendap dan pemisah yang kemudian air bersih hasil pengolahan di gunakan kembali untuk proses selanjutnya.

Sumber: http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkforlink-gdl-grey-2002-forlink-595-reuse&q=Udara

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menguraikan Plastik : Dari Botol Minum Menjadi Katrid




Volume sampah di daerah perkotaan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Berdasarkan hasil survei Biro Pusat Statistik, pada tahun 1996/1997, Kota Jakarta dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta menghasilkan sampah 25.404 meter kubik per hari. Sedangkan tahun 1998/1999 volume sampah per harinya mencapai 26.320 meter kubik, atau naik 3,6%.

Mengutip pernyataan The Body Shop, jika tiap hari sampah yang dihasilkan warga Jakarta seberat 6.955 ekor gajah, sampah kantung plastik yang bisa menutupi 2.600 lapangan sepak bola, dan sampah kertas yang jumlahnya sama dengan menebang 10.710 batang pohon, maka sudah saatnya kita bertindak bagi lingkungan (info klik disini).

Sejak tahun 1992 dunia telah digemprakan oleh isu global warming, tapi apa yang dilakukan oleh penduduk bumi? Polusi air dan udara semakin meningkat, penebangan pohon secara liar, lubang di lapisn ozon semakin bertambah, padahal hanya bumi tempat kita tinggal di dunia ini. Apa jadinya jika suatu saat bumi sudah tidak mampu menahan brutalnya pola hidup manusia yang semkin boros dalam menghasilkan sampah? Apa kita mau mengungsi ke planet lain??atau ke alam lain??

Adalah plastik, suatu material yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk alat pengemas, perabotan rumah tangga dan kantoran, hingga mainan anak-anak. Jika kita lihat dari kegunaannya (misalnya sebagai alat pengemas barang belanjaan), tentu kantong plastik tersebut sangat bermanfaat. Selain memudahkan kita membawa barang belanjaan, karakteristiknyaa yang ringan dan kedap air pun membuat kita nyaman. Dan yang pasti, tempat belanja yang kita kunjungi hampir selalu memberikan plastik tersebut secara cuma-cuma.

Barang lain yang terbuat dari bahan plastik dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah botol kemasan air mineral. Coba kita hitung, berapa kali kita membeli minuman yang dikemas dalam botol plastik tiap minggunya? Belum lagi kegiatan-kegiatan di kampus (misalnya) yang selalu menyertakan minuman dalam kemasan sebagai bagian dari konsumsi.

Taukah plastik memerlukan waktu hingga 500 tahun untuk dapat terurai kembali? Dan ternyata, untuk membuat air minum kemasan 1 liter diperlukan 6 liter air! Lima liter air tersebur digunakan untuk mendinginkan kemasan botol tersebut. The Body Shop menghitung di Indonesia hingga akhir 2003, penggunaan bahan plastik diperkirakan mencapai 2 juta ton. Adapun potensi limbahnya sekitar 80 persen atau 1,6 juta ton.

Sebenarnya kalau kita mau, plastik dapat digunakan kembali ataupun diubah menjadi sesutu yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti berbagai macam kerajinan yang sering kita lihat di televisi, internet, maupun majalah-majalah.

Pada umumnya kaca, plastik, dan logam memiliki alur proses daur ulang yang sama, yang membedakannya hanyalah mesin yang digunakan dan suhu peleburan. Untuk daur ulang plastik menjadi biji plastik alatnya Mesin Proses/Recycle/Pallettizing dan sudah ada supplier untuk mesin tersebut. Sampah plastik juga bisa didaur dengan menggunakan proses extruding. Sedangkan untuk sampah logam, bisa digunakan proses recovery untuk memurnikan logam tersebut menyerupai kondisi semula dan bisa dipakai dalam proses industri yang dapat mempergunakannya. Untuk sampah kaca sepertinya agak sulit, namun kemungkinan bisa menggunakan treatment recovery pula (info lengkap klik disini).

Salah satu perusahaan terkemuka di dunia hardware komputer, HP, berhasil membuat katrid inkjet dari plastik botol air minum dan telah dipasarkan! Lebih dari 200 juta katrid telah diproduksi dengan menggunakan proses ini. Atas inovasi tersebut, The Society of Plastics Engineers, organisasi perdagangan untuk para profesional dibidang plastik, berencana memberikan penghargaan paling prestisius dalam hal pelestarian lingkungan kepada HP diacara The Global Plastics Environmental Conference.

HP memanfaatkan lebih dari 5 juta pound plastik daur ulang untuk produksi katrid inkjet-nya pada tahun 2007, selanjutnya HP berkomitmen untuk terus menggunakan bahan yang sama sebanyak dua kali lipat pada tahun 2008. Michael Hoffmann, Senior Vice President, Supplies, Imaging and Printing Group HP optimis bahwa program ini dapat mengurangi polusi di bumi kita tercinta ini.

Proses daur ulang HP yang inovatif memudahkan pengumpulan dari berbagai sumber dan kondisi dari plastik daur ulang (botol air minum sehari-hari) menjadi katrid HP Inkjet dengan teknik tinggi. Sebagai rancangan yang berkesinambungan, penggunaan konten daur ulang dapat menghemat energi dan mencegah bertambahnya sampah plastik di area-area pembuangan sampah. Sejak awal program ini berjalan, HP telah menghabiskan plastik hingga 200 truk trailer.

HP memiliki HP Planet Partners sebagai tempat pengembalian katrid Inkjet HP di 45 negara, wilayah dan teritori. Program ini memungkinkan terjadinya proses daur ulang multi-fase yang meleburkan bekas katrid menjadi bahan baku, seperti plastik dan logam. Konsumen dapat menaruh kepercayaan terhadap pengelolaan lingkungan HP karena katrid yang dikembalikan melalui Planet Partners tidak pernah diisi ulang, dijual kembali, atau dibuang.

Katrid inkjet baru ini dibuat dengan menggabungkan plastik dari katrid bekas dengan botol yang didaur ulang serta beberapa bahan tambahan lainnya sehingga katrid yang dihasilkan memenuhi standar kinerja HP yang tinggi. Dari total plastik yang digunakan, sekitar 70 hingga 100% nya adalah plastik daur ulang, namun keandalan hasil dari setiap produk benar-benar telah teruji dan HP konsisten dengan program ini.

Penggunakan konten daur ulang merupakan kemajuan yang paling mutakhir dari program Design for Environment HP. Program ini nyata dalam memperkecil dampak lingkungan dari katrid HP melalui penggunaan bahan, kemudahan dalam mendaur ulang serta pengepakan secara efisien.

Sumber: http://onlinebuku.com/2009/01/28/%E2%80%98menguraikan%E2%80%99-plastik-dari-botol-minum-menjadi-katrid

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahaya Mengintai dari Kemasan Botol Plastik




Sayang melihat kemasan air mineral yang masih bagus, setelah isinya habis, Lita (29) mengisi ulang botol tersebut untuk bekal minum kedua anaknya. Biasanya botol plastik tersebut dipergunakan sampai kemasan botolnya terlihat baret dan peyok-peyok. Setelah itu, Lita akan membeli air mineral baru untuk kemudian diisi ulang.

Warga Tangerang itu mengaku suka menggunakan bekas botol air mineral yang dijual umum, karena sifatnya yang praktis, ketimbang menggunakan botol khusus minuman. Hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 1.300 untuk botol ukuran 625 ml bisa dipergunakan untuk isi ulang selama sekitar 1 minggu.

"Dengan catatan botol itu tidak ketinggalan di kelas. Kalaupun ketinggalan tidak terlalu rugi, jika dibandingkan botol khusus minuman anak yang harganya mencapai Rp 35 ribuan," kata ibu rumah tangga itu sambil tertawa berderai.

Kebiasaan mengisi ulang botol air mineral itu tidak hanya dilakukan Lita, tetapi juga jutaan penduduk Indonesia. Sayang membuang kemasan yang masih bagus, botol itu pun dipergunakan berulang-ulang. Padahal, bahaya kesehatan mengintai dari balik kemasan botol plastik air mineral yang diisi berulang-ulang! Dr Agus Haryono dari Pusat Penelititan Kimia (LIPI) dalam sebuah diskusi di "Iptek Voice" beberapa waktu lalu, sebagaimana dilansir website http:/www.Ristek. go.id, menyebutkan masyarakat harus mengetahui bahan dasar dari plastik-plastik yang aman untuk dipakai, dengan melihat simbol atau kode yang biasanya tertera di bawah produk plastik wadah makanan atau minuman.

Produk plastik yang dimaksud bukan hanya botol plastik air mineral yang banyak beredar di pasaran, tetapi juga plastik wadah makan, penutup makanan, hingga botol susu untuk buah hati Anda.

Simbol atau kode itu dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry sejak tahun 1988 di Amerika Serikat dan telah diadopsi oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).

Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:

Pertama, PET atau Polyethylene Terephthalate. Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET di bawah segitiga. Simbol itu biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 persen), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 persen). Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan "hanya untuk sekali pakai".

Alasannya, bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Kedua, HDPE atau High Density Polyethylene. Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.

HDPE biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

Ketiga, V atau Polyvinyl Chloride. Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V yang berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik itu bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol.

PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC, saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut. Karena DEHA bisa lumer pada suhu 150 derajat celsius.

Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut seperti plastik yang terbuat dari polietilena, seperti daun pisang yang lebih alami.

Keempat, LDPE atau Low Density Polyethylene. Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE, yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi. Biasanya LDPE dipergunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celsius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

Kelima, PP atau Polypropylene. Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

Karakteristik berupa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

Carilah dengan kode angka 5, bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

Keenam, PS atau Polystyrene. Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Polystyrene ditemukan pada tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

Bahan tersebut harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan itu juga sulit didaur ulang. Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

PS dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

Ketujuh, OTHER. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER yang merupakan gabungan dari SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene) dan PC (polycarbonate, Nylon).

OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita, botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. PC dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan.

Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.

Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.

Melihat bahayanya yang terkandung dalam plastik, sudah saatnya kita harus bertindak bijak dalam penggunaan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). Karena seluruhnya memiliki bahan bahaya secara kimiawi.

Namun, hal itu tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, hanya perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate), bila memungkinkan.

Bila tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate. Cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene.

Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan lateks.

Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.

Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal itu dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus, ketika makanan akan dipanaskan di microwave oven.

Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.

Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan dari bahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu. (Tri Wahyuni/dari berbagai sumber)

Sumber: http://www.aquane.co.id/news_details.php?no=T020

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Seragam Sekolah Dibuat dari Botol Daur Ulang


Mark & Spencer mulai menjual seragam sekolah yang seluruhnya berasal dari sampah daur ulang.


Rompi, rok dan celana semuanya terbuat dari botol plastik yang dicuci dan dilelehkan sebelum disuling dan ditenun menjadi polimer.
Sepatunya dibuat dari potongan kelebihan kulit tatal yang harusnya dikirim ke investasi tanah.


Seorang juru bicara dai M&S berkata mengenai tujuannya, “Menggunakan bahan-bahan daur ulang membantu menghemat sumber daya alam bumi dan melindungi lingkungan untuk generasi kedepan.”

Primark diharapkan membuat seragam berbahan sama sebagai saingan. Di buat dengan menempelkan 75 kertas kering.
Tujuannya adalah bagian dari ‘Rencana A’ toko, inisiatif ekonomis untuk menghilangkan penggunaan karbon.

Kemarin, Stuart Rose, ketua dari Marks & Spencer mengatakan, “Kecenderungan penurunan secara ekonomis telah membuat target kami lebih menantang tetapi kami tidak membuat itu sebagai alasan untuk berkompromi, atau alasan untuk tidak berjalan dalam komitmen kami.”

Sumber: http://www.banibiasa.com/2009/06/seragam-sekolah-dibuat-dari-botol-daur-ulang/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lampu hasil daur ulang botol



Hasil karya seniman Jerry Kott handcuts, menata dan mendaur ulang botol menjadi suatu lampu yang mengagumkan. Masing-masing botol tergantung dengan bola lampu didalamnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Motorola meluncurkan hp yang terbuat dari daur ulang plastik botol minuman



Motorola W 233 Renew Motorola mengumumkan sebuah handphone baru yang ramah lingkungan yang mana menurut mereka handphone baru tersebut bebas dari karbon dan terbuat bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Moto W233 Renew dibuat dari plastik hasil dari daur ulang botol minuman.

Sebagai tambahan Motorola bekerjasama dengan perusahaan nirlaba Carbonfund.org yang akan memastikan bahwa karbondioksida yang dibutuhkan dalam proses pembuatan, distribusi dan penggunaan hp tersebut akan menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui dan mendukung upaya penghijauan.

Motorola mengatakan bahwa kemasan yang digunakan untuk membungkus handphone Moto W233 Renew serta semua bahan-bahan didalamnya akan dapat didaur-ulang. Sebuah amplop pos yang sudah dibayar akan disertakan juga dalam kemasan hp tersebut yang nantinya dapat digunakan oleh si pengguna untuk mengembalikan handphone lamanya untuk didaur-ulang tanpa mengeluarkan biaya.

Moto W233 Renew menawarkan baterai yang dapat dipakai selama sembilan jam waktu bicara dan akan tersedia untuk pelanggan di Amerika Serikat dengan tarif T-Mobile.

Sumber: http://www.erakomputer.com/content/berita/01/Motorola-meluncurkan-hp-yang-terbuat-dari-daur-ulang-plastik-botol-minuman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daur Ulang Catrid HP




PALOALTO - HP mengumumkan terobosan barunya dalam proses daur ulang yang mem
ungkinkan plastik bekas konsumen didaur ulang menjadi katrid printer inkjet HP original yang baru.

HP memanfaatkan lebih dari 5 juta pound plastik daur ulang untuk produksi katrid inkjet-nya tahun lalu, selanjutnya HP berkomitmen untuk terus menggunakan bahan yang sama sebanyak dua kali lipat pada tahun 2008. Hingga saat ini, lebih dari 200 juta katrid telah diproduksi dengan menggunakan proses ini.

"Dengan mengembangkan teknologi yang menjadikan HP dapat memanfaatkan kembali plastik daur ulang untuk pembuatan katrid inkjet HP orisinil, kami memiliki peluang untuk mengurangi dampak pencemaran terhadap bumi," ujar Senior Vice President, Supplies, Imaging and Printing Group, HP Michael Hoffmann.

"Investasi HP dalam membangun infrastruktur daur ulang menjadikan harapan yang kami cita-citakan sangat mungkin akan tercapai. Adapun yang sekarang telah kami capai hanyalah merupakan awal dari terwujudnya harapan yang lebih besar nantinya," imbuhnya, seperti dilansir dari keterangan resmi HP, Sabtu (9/2/2008).

HP memiliki program pengembalian katrid Inkjet HP melalui HP Planet Partners. Program ini memungkinkan terjadinya proses daur ulang multi-fase yang meleburkan bekas katrid menjadi bahan baku, seperti plastik dan logam. HP menggabungkan plastik yang berasal dari katrid inkjet dengan botol yang didaur ulang serta beberapa bahan tambahan lainnya untuk memastikan bahwa semua bahan daur ulang memenuhi standar kinerja HP yang tinggi.

Jumlah konten yang didaur ulang pada katrid HP inkjet sangat bervariasi antara 70 hingga 100 persen dari total plastik yang digunakan, namun keandalan hasil dari setiap produk benar-benar telah teruji dan HP konsisten dengan program ini.

Sebagai bentuk pengakuan terhadap pendekatan HP dalam menggunakan konten daur ulang, The Society of Plastics Engineers, organisasi perdagangan untuk para profesional di bidang plastik, berencana memberikan penghargaan paling prestisius dalam hal pelestarian lingkungan kepada HP di acara The Global Plastics Environmental Conference yang berlangsung pada Maret mendatang.

"Penggunaan plastik daur ulang oleh HP pada aplikasi yang secara teknis berstandar tinggi sebagaimana yang ditetapkan untuk katrid inkjetnya, menunjukkan bahwa inovasi tersebut memiliki standar yang tinggi pula," ungkap Larry Koester, Vice President of Communications, Environmental Division, Society of Plastics Engineers.

"Pencapaian yang monumental ini tercipta setelah melalui upaya-upaya pelestarian lingkungan yang telah dilakukan secara intensif selama bertahun-tahun oleh HP dan para mitranya." (mbs)

Sumber: http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/09/55/82168/hp-daur-ulang-botol-plastik-jadi-katrid-inkjet

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengubah Pahitnya Kulit Jeruk Bali menjadi Sebuah Peluang Usaha




Hampir semua orang kenal jeruk bali. Dari semua jenis jeruk, jeruk bali atau pomelo merupakan jeruk berukuran paling besar dengan nama ilmiah Citrus grandis. Buahnya bulat lonjong, bagian atasnya agak meruncing dan bawahnya mendatar. Kulit buah hijau kekuningan, daging buah kemerahan dan ada juga yang berwarna putih dan rasanya cukup manis namun sedikit getir, teksturnya halus dan berair banyak.

Daging buahnya bisa langsung dimakan setelah dikupas, dibuat sari jeruk atau bisa digunakan untuk campuran rujak dan salad. Tapi selain buahnya yang segar, kulit jeruk bali yang selalu dianggap sebagai limbah ternyata juga memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Di Indonesia, kulit jeruk ini dikenal sangat tebal dan empuk sehingga sayang sekali apabila tidak dimanfaatkan. Biasanya kulit jeruk bali digunakan untuk membuat mainan oleh anak-anak, tapi selain itu ternyata kulit jeruk bali dapat diolah menjadi makanan yang lezat.

Pada dasarnya kulit jeruk bali memang memiliki rasa yang pahit , getir dan bau sengir, namun dengan pengolahan yang baik dan benar rasa pahit tersebut dapat dihilangkan sehingga akan dihasilkan suatu produk yang berkualitas baik dan dapat diterima oleh konsumen. Salah satu bentuk olahan kulit jeruk ini adalah selai. Selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus Citrus biasa disebut marmalade. Marmalade ini dapat digunakan sebagai olesan pada roti tawar, sebagai isi roti manis, dapat dimanfaatkan untuk pembuatan cake, kue kering, permen, atau pemanis pada minuman seperti yogurt dan es krim atau. Dengan banyaknya produk yang menggunakan selai mengindikasikan bahwa peluang pasar dari produk selai cukup luas.

Proses pembuatan selai kulit jeruk sama seperti pembuatan selai buah. Untuk menghilangkan pahit dan bau sengir pada kulit jeruk perlu dilakukan perebusan dan perendaman. Berikut langkah-langkah membuat selai kulit jeruk:

Bahan

1. kulit jeruk bali 1 kg
2. gula pasir ¾ kg
3. asam sitrat 0,2 g/kg bubur buah
4. natrium benzoate 0,5 gram/kg bubur buah
5. garam dapur secukupnya
6. vanili secukupnya

Cara Pembuatan

1. Pilih kulit jeruk yang sudah tua tapi tidak terlalu matang karena kandungan pektinnya tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan selai dalam rangka pembentukan gel atau kekentalan.
2. Ambil kulit bagian tengah atau dalam yang menyurapai gabus berwarna putih dan ada juga yang berwarna kemerah-merahan, selanjutnya dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran dan getah yang menempel.
3. Rebus dalam air panas (suhu 85-100 0C) selama 30-40 menit.
4. Cuci dengan air bersih secara berulang-ulang, kemudian rendam selama 24 jam lalu tiriskan
5. Hancurkan/ giling kulit buah yang telah ditiriskan. Ukuran partikel dari hasil penggilingan diusahakan tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus yang berbentuk serat-serat kasar.
6. Masak bubur kulit jeruk bersama gula, garam, vanili, asam sitrat dan Na Benzoat sebagai pengawet selama kurang lebih 1 jam sambil diaduk-aduk sampai mengental berwarna kuning kecoklatan. Pemanasan atau pemasakan yang terlalu lama menyebabkan hasil selai menjadi keras dan membentuk kristal gula. Sedangkan bila terlalu cepat/singkat, selai yang dihasilkan akan encer.
7. Kemas selai yang telah jadi.

Nb: Selain dibuat selai, kulit jeruk bali juga dapat dibuat jelly, manisan dan dapat dimanfaatkan sebagai minyak yang berasal dari kulit jeruk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang




Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.




Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.

Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.


Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.

Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.

Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan.

Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.

Sumber: http://bisnisukm.com/sulap-sampah-kaca-menjadi-bisnis-daur-ulang.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Solusi Penanganan Limbah Kulit Jeruk Bali





Jeruk bali, jeruk besar, atau pamelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama “pomelo” sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali. Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.

Beberapa kultivar unggulan Indonesia:
•Nambangan
•Srinyonya
•Magetan
•Madu/Bageng (tanpa biji)

Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun,sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.Selain ukurannya yang superjumbo bila dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya, jeruk bali memiliki rasa khas, yaitu kombinasi manis, asam, dan sedikit pahit. Buah ini tidak hanya lengkap rasanya, tetapi juga lengkap manfaat sehatnya.

Jeruk bali yang memiliki nama Latin Citrus maxima ini daging buahnya berwarna putih hingga merah dengan tekstur halus, rapat satu sama lain, serta mengandung banyak air. Jumlah biji umumnya sedikit, bahkan kadang tanpa biji. Daging buahnya banyak mengandung air, sehingga dapat dimakan langsung setelah dikupas. Bisa juga dinikmati sebagai salah satu komponen rujak dan bahan salad buah berpadu dengan salad dressing yang segar.

Kandungan Jeruk Bali

Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.

Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.

Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.

Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua “siung” (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.

Pada umumnya, tanaman jeruk bali yang dimanfaatkan adalah daging buahnya yang dapat dikonsumsi langsung apabila telah tua dan matang. Akan tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagian dalam kulit buah yang berwarna putih pun dapat dijadikan manisan.Bagian kulit buah yang dapat digunakan berwarna putih, sedangkan kulit luar yang berwarna hijau dibuang karena banyak mengandung kelenjar minyak.

BAHAN:

1. 2 bh kulit jeruk bali
2. 500 gr gula pasir
3. 250 ml air
4. gula kastor

CARA MEMBUAT:

1. Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, Rendam dengan air 2 jam.
2. Didihkan air dengan api sedang, masukkan kulit jeruk. Tiriskan.
3. Lakukan tahapan pertama dan kedua hingga 5 kali. Tiriskan.
4. Rebus gula dengan 250 ml air hingga mendidih. Masukkan kulit jeruk, masak hingga kulit jeruk berubah lebih bening. Matikan api.
5. Biarkan kulit jeruk tetap dalam rendaman gula semalam. Tiriskan di rak kawat sehari semalam hingga kulit jeruk agak mengeras.
6. Siapkan gula kastor di piring atau mangkok, guling-gulingkan tiap manisan kulit jeruk hingga bagian luarnya tertutup gula. Biarkan di rak kawat sekitar 2 jam.
7. Sajikan.

Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.

Dengan mengembangkan manisan kulit jeruk bali ini berarti ikut mengurangi jumlah sampah dari kulit jeruk bali pada suatu daerah. Semakin sedikit sampah yang ada maka semakin sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh negara untuk mengatasi masalah sampah di negara ini. Dengan sendirinya pengeluaran negara akan berkurang. Selain itu dengan adanya pengembangan produk baru tersebut maka berpeluang membuka lapangan kerja, sehingga membantu mengurangi pengangguran. Apabila masalah pengangguran ini dapat ditangani maka perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik.

Sumber: http://bisnisukm.com/solusi-limbah-kulit-jeruk-bali.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS