Penggunaan kertas di perkantoran dan sekolah masih sangat tinggi karena belum ada barang lain yang dapat menggantikan fungsi kertas. Kertas-kertas yang telah digunakan untuk menulis, mencetak, dan menggambar biasanya dibuang menjadi sampah. Disebut sampah karena nilai dari kertas tersebut berkurang karena sudah menjadi kotor, terisi tulisan atau gambar lain, dan sudah tidak dapat digunakan. Penggunaan kertas dapat dikurangi dengan cara menggunkan kertas secara efisien, seperti mencetak secara bulak-balik pada kertas dengan jenis huruf, besar huruf, dan besar spasi yang sudah disesuaikan agar mendapatkan penggunaan kertas yang maksimal. Walaupun penggunaan kertas telah dikelola secara efisien, perkantoran, sekolah dan lainnya tetap menghasilkan sampah kertas yang sangat besar. Perlu diingat bahwa sampah kertas menjadi urutan kedua setelah sampah organik.
Karena itu daur ulang sampah kertas ini sangat dibutuhkan untuk menambah nilai dan daya guna kertas itu sendiri. Kertas yang di daur ulang biasanya menjadi bahan kerajinan tangan. berikut bahan yang digunakan untuk membuat kertas daur ulang.
1. KERTAS BEKAS
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
2. PEWARNA ALAM
- Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
- Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
- Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat
- Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi
- Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye
- Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
- Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
- Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
- Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung
3. LEM KAYU
Pembuatan kertas daur ulang ini tidak memerlukan bahan lain yang berharga mahal. Dapat dilihat di atas bahwa bahan pewarna yang digunakan adalah pewarna-pewarna alami yang harganya murah bahkan bisa didapatkan secara cuma-cuma. Untuk biaya penggunaan energi yang digunakan adalah biaya listrik untuk blender pada saat membuat kertas bekas menjadi bubur kertas (pulp) dan biaya penggunaan air bila air di rumah kita menggunakan air ledeng menggunakan pompa air. Pengeringan dilakukan pada saat matahari terik sehingga tidak memerlukan biaya. Bila memperhitungkan secara kasar pembuatan kertas daur ulang tersebut memerlukan biaya sebesar Rp.800, – dan biasanya toko-toko yang handicraft menjual hasil karya mereka dengan harga yang cukup tinggi sekitar Rp. 1500,- sampai Rp. 2000, – mungkin ini disebabkan pembuatan kertas daur ulang yang cukup memakan waktu.
Selain menambah pemasukan pengolahan kertas daur ulang ini memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita karena sampah kertas berkurang dan pengolahannya tidak menimbulkan sampah dan limbah lain yang membahayakan lingkungan. Pengolahan kertas skala kecil ini membantu berkurangnya sampah secara berkala walaupun tiap industri tidak memerlukan sampah kertas yang banyak, penggunaan kertas yang berasal dari kayu murni untuk kerajinan tangan pun berkurang secara drastic karena kertas daur ulang ini lebih menarik daripada kertas yang terbuat dari kayu murni.
Kertas daur ulang ini digunakan untuk kerajina tangan karena kertas daur ulang jenis ini ternyata sulit untuk menyerap tinta, karena itu penggunaan kertas daur ulang berskala kecil hanya bisa digunakan sebagai kerajinan tangan saja. Tetapi nilai jual kertas daur ulang ini lebih tinggi daripada kertas untuk menulis karena keindahan dari serat, warna, dan nilai seninya.
Kertas Cantik dari Sampah Kantor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar