Bandung - Sampah, sebagian besar orang menyebutnya sebagai benda tidak berguna. Plus sampah selalu identik dengan bau busuk dan tempat yang kotor. Tapi untuk 2 mahasiswa yang sedang mengemban pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sampah adalah barang berguna. Mereka,Evan Driyananda (22) dan Attina Nuraini (22), menjadikan sampah sebagai media seni yang amat menarik. Kedua mahasiswa ini menyebutnya sebagai junk art.
"Salah satu cara untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dimulai dari kita sendiri, untuk itulah kita berdua mencoba untuk meminimalisir peredaran sampah dengan cara mendaur ulang," ujar 2 mahasiswa yang masing-masing duduk di semester X dan mengambil jurusan Desain Seni Rupa, UPI ini.
Hasil daur ulang sampah yang mereka buat ini ternyata memiliki keunikan. Daur ulang mereka berbentuk mainan anak-anak yang dikemas dalam bentuk robot-robotan. "Sekarang kan lagi marak seni daur ulang, biasanya hasil daur ulang berbentuk tas dan lain-lain saya ingin membuat sesuatu yang berbeda," tandas Evan.
Lanjut lagi Evan menerangkan kalau bahan yang mereka pakai berasal dari limbah rumahnya, teman dan tetangganya. "Bahan yang saya pakai untuk membuat robot-robotan ini berasal dari sampah non organik, biasanya saya dapat bahan tersebut dari rumah saya sendiri dan dari teman-teman," jelas Evan.
Hasil daur ulang mereka ternyata sudah banyak mendapat tawaran dari berbaragai kalangan. Namun hingga sekarang tawaran tersebut mereka tolak. "Saya belum memikirkan untuk mengkomersilkan produk saya, kalaupun mau saya komersilkan saya maunya harga produk saya bersifat harga 'seni' bukan harga produksi massal. Karena tujuan saya adalah berseni ,bukan bisnis," cetus mahasiswa yang mulai menggemari dunia junk art pada tahun 2006.
Lanjut lagi Tina menjelaskan tentang alasan kenapa mereka belum mau mengkomersilkan produk mereka, "kita juga masih kuliah makanya kita belum mau terjun ke dunia bisnis," ujar Mahasiswi yang April nanti akan berulang tahun.
Kendati mereka berdua masih berstatus mahasiswa, mereka menganggap kalau kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan akademik mereka. "Malah hasil karya kita sering mendapat dukungan dari dosen, dan rencananya karya kita ingin dijadikan sebuah penelitian untuk skripsi," kata Evan dan Tina sambil tersenyum.
Sumber: http://bandung.detik.com/read/2009/02/16/133740/1085535/684/daur-ulang-sampah-menjadi-robot
Daur Ulang Sampah Menjadi Robot
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar