Teknologi sekarang sudah dapat mendaur ulang sampah dijadikan pupuk kompos, beberapa daerah sudah melakukannya, kita akan jajaki agar sampah di sini dapat dimanfaatkan. Hal ini dikatakan Penjabat Bupati Labuhanbatu Utara Drs H. Daudsyah, MM sewaktu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Inpres Aekkanopan, Selasa (19/5).
Daudsyah melihat tumpukan sampah siap untuk diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mempertanyakan kepada Kepala Cabang Dinas Pasar dan Kebersihan Kualuhhulu Sahrul Adnan Hasibuan, berapa ton sampah setiap harinya diangkut dari pasar ke TPA dan dijawab sebanyak 4 truk sampah setiap hari.
Menurut Daud, sebaiknya dilakukan program pemanfaatan sampah didaur ulang untuk kompos, selain dapat dimanfaatkan untuk pupuk juga menjaga kebersihan lingkungan dan akan dijajaki teknologinya.
Daudsyah yang asli putra daerah ini tampak tidak canggung memasuki kios-kios pedagang, dengan bahasa daerah yang fasih baik bahasa batak maupun jawa, Daudsyah mantan Camat Marbau ini menyapa pedagang dan mempertanyakan keluhan mereka.
Saling Kerjasama
“Saya minta kepada pedagang untuk saling kerjasama menjaga kebersihan dan keamanan, agar sama-sama senang, kalau dibebankan hanya kepada petugas kebersihan saja tidak akan mampu,” ujar Daud sambil berseloro.
Pedagang yang sebagian mengenal bupatinya menyapa dan mengajak singgah di kiosnya, bak selebritis banyak pedagang minta foto bersama. Acim yang membuka dagangan kedai sampah mengeluhkan setiap hujan lebat kiosnya masuk air karena saluran parit sudah lama tumpat, tidak ada pembuangan, begitu juga boru pasaribu mengeluhkan hal yang, lain lagi marga Munthe yang mengaku kiosnya terlalu rendah.
Menanggapi beberapa keluhan pedagang itu, Daudsyah menampungnya dan akan menindak lanjuti. “Tolong Pak Buan (sebutan Kacabdis Pasar) catat keluhan pedagang ini, kalau kita rehab parit di sekeliling pasar inpres ini akan bisa mengatasi keluhan pedagang,” katanya.
SA.Hasibuan menjelaskan, masalah parit di dalam areal pasar inpres akan dianggarkan dalam APBD dan masalah parit di sepanjang jalan lintas atau di bagian depan pasar inpres dulunya sudah ada, tetapi ditumpat pedagang, hingga tidak ada pembuangan air.
“Namun setahu saya pihak Provinsi Sumatera Utara sudah pernah mengukur pembangunan parit di sepanjang jalan lintas, kalau ini terealisasi akan memperlancar jalan air pada musim hujan,” ujar Hasibuan.
Kunjungan penjabat bupati ke Pasar Inpres sekitar satu jam ini, sempat menarik perhatian pedagang dan pembeli. Sebagai oleh-oleh Daudsyah menyempatkan belanja tempe bungkus Rp 50.000. Nanti digoreng sambil ngopi, ujarnya kepada wartawan yang mengikuti kegiatannya.
Beberapa pedagang dan pengunjung yang diwawancarai Analisa mengatakan, semenjak diaspal hotmix jalan lingkar mengelilingi pasar inpres ini seminggu lalu, sangat senang karena tidak ada lagi becek di sepanjang jalan. Sebelumnya, kalau lewat jalan ini, tumit kaki terbenam lumpur walaupun musim kemarau apalagi hujan, sekarang tidak lagi, baik jalan kaki, sepeda motor atau beca sudah enak keliling, ujar mereka. (km)
Sumber: http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15983:penjabat-bupati-labura-daur-ulang-sampah-jadi-kompos-akan-dijajaki&catid=305:24-mei-2009&Itemid=216
Penjabat Bupati Labura: Daur Ulang Sampah Jadi Kompos Akan Dijajaki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar